Cara kerja wireless charging

Pada artikel sebelumnya telah dibahas mengenai wireless charging dan benefitnya. Pada artikel ini akan disampaikan mengenai cara kerja wireless charging. Sebagaimana pada teknologi bluetooth atau wifi dimana data dapat dipindahkan dari satu device ke device yang lain secara wireless (nirkabel). Begitu pula teknologi wireless charging, dimana arus listrik dipindahkan dari suatu sumber tenaga ke device secara nirkabel. 

cara kerja wireless charging
Pertanyaan besarnya adalah, bagaimana hal tersebut dapat terjadi, mengingat bahwa arus listrik dapat mengalir melalui media penghantar / kabel listrik. Pada pelajaran fisika ada ilmu tentang induksi magnetik. Prinsip induksi magnetik adalah ketika terdapat dua buah lilitan kumparan /coil dan salah satu coil (transmitter coil) dialiri listrik lalu lakukan pemutusan dengan tiba-tiba, maka akan terjadi induksi tegangan pada coil ke dua (receiver coil). Tegangan yang dihasilkan sebanding dengan jumlah lilitan, kecepatan pemutusan dan besar arus yang mengalir. Tegangan inilah yang digunakan untuk melakukan pengisian baterai. Jadi wireless charging adalah hal yang memungkinkan.
Pada aktualnya, tidaklah sesederhana pernyataan diatas. Dibutuhkan lebih dari sebuah coil pada power conversion (transmitter), dan arus AC untuk menghasilkan induksi magnetik. Sistem ini juga dilengkapi dengan komunikasi dan kontrol untuk mengatur proses pengisian. Perpindahan arus listrik hanya terjadi saat dibutuhkan, semisal baterai dalam keadaan kosong. Agar terjadi efisiensi maka sistem ini akan menghentikan proses transfer daya apabila baterai sudah terisi penuh.
Sistem wireless charging dilengkapi beberapa mode yaitu :
1. Mode induksi
Pengisian mode induksi terjadi saat jarak antara wireless charger pad dan smartphone berjarak kurang dari 7 mm. Pada kondisi ini arus listrik ( induksi magnetic) dipancarkan oleh transmitter coil pada wireless charger pad ke receiver coil hanya dibatasi oleh casing luar device. Agar induksi magnetik yang dihasilkan lebih besar,dan pengisian menjadi efektif, maka coil harus diluruskan dengan cara digeser. Pada beberapa model transmitter Qi dilengkapi beberapa buah coil, sehingga Anda tidak perlu lagi meluruskan coil untuk mendapatkan pengisian yang efektif.
2. Mode resonant
Ketika pengisian mode induksi tidak dimungkinkan, Anda dapat menggunakan mode resonant charging. Mode ini dapat bekerja saat jarak antara antara wireless charger pad dan smartphone berjarak maksimal sampai 45 mm. Mode resonant mempunyai tingkat pengisian yang sama baiknya dengan mode induksi. Dengan toleransi jarak yang lebih besar, wireless charger pad dapat diletakkan dibawah meja kerja dan lainnya, sehingga terlihat lebih rapi.
3. Mode keduanya (kombinasi resonant dan induksi)
Pada kondisi tertentu, pengisian dapat terjadi dengan kombinasi kedua mode yaitu induktif dan resonansi. Karena pada kedua mode ini memiliki kasus penggunaan yang unik dan manfaat, produk Qi menggabungkan keduanya untuk menawarkan layanan yang inovatif, fitur hemat energi dan biaya se efektif mungkin.
4. Mode standby
Sistem wireless charging juga dilengkapi dengan mode stanby untuk menghemat sumber daya. Sistem akan masuk ke mode standby apabila baterai device semisal smartphone dalam kondisi penuh. Atau wireless charger pad tidak mendeteksi adanya device pada jarak maksimal 45 mm.
Beberapa hal diatas adalah mengenai cara kerja dari teknologi wireless charging. Semoga bermanfaat!

Comments

Popular posts from this blog

Benefit wireless charging

Cara Periksa Magnetic Clutch atau Kopling Magnet

Lampu FOG (lampu kabut)