Merawat Ban Serep



Produsen mobil pada umumnya menyediakan ban serep untuk setiap mobilnya. Namun dengan alasan terbatasnya ruangan, dimensi atau bentuk ban serep disesuaikan agar lebih simpel. Bahkan lebih kecil dari ukuran ban standarnya. Penting untuk mengetahui cara penanganan saat ban kempis.

       Tidak perlu penanganan khusus bila ban serep Anda seukuran ban standar. Namun jika lebih kecil, perlu memperhatikan aturan tertentu. Yakni kecepatan maksimum yang dianjurkan adalah 80 km/jam dengan jarak tempuh maksimal yaitu 80 km.

       Ban serep pun tidak lagi digunakan pada beberapa produsen mobil premium dengan alasan memaksimalkan kelegaan ruang kabin. Produsen akan mengganti ban serep tersebut dengan cairan penambal ban serta kompresor mini.
       Run Flat Tyre (RFT) pun juga menjadi alternatif ketiadaan ban serep, karena RFT dapat tetap melaju meski ban dalam keadaan kempis. Buku manual mobil dapat menjadi petunjuk penggunaan RFT, atau untuk mobil yang tanpa ban serep.

       
Ban serep pada umumnya diletakkan di dalam bagasi, di bagian luar pintu belakang, atau di kolong mobil. Penyimpanan di bagian kolong mobil - seperti Toyota Kijang Innova, perlu mengetahui prosedur untuk melepasnya. Sebab, tidak banyak yang tahu mengenai prosedur pelepasan ban serep di kolong mobil.

       Pada permukaan ban, terdapat pori-pori yang kerap menyebabkan ban kehilangan tekanan. Pemeriksaan tekanan ban serep secara berkala sangat penting. Untuk tekanan angin yang ideal untuk ban serep adalah 40 psi. Itu diperlukan untuk mengantisipasi kekurangan tekanan. Sebaiknya Anda juga menyediakan alat pengukur tekanan ban di mobil.

       Semir ban yang tersedia di pasar, tidak hanya untuk memperindah penampilan ban, namun juga sebagai pelembab. Kandungan cairan semir ban dapat menjaga elastisitas karet ban serep. Kotoran dan panas dapat memangkas usia ban serep, terutama bagi yang penyimpanannya terletak di kolong mobil. Mencuci ban serep sebulan sekali dan melapisi dengan semir ban adalah perawatan yang dibutuhkan.

       Usia ban tidak ditetapkan secara presisi, namun Asosiasi Produsen Ban Indonesia membatasi penggunaan ban hingga 4 tahun dari tanggal produksi terhadap klaim dari konsumen. Pemeriksaan 


rutin pada ban dapat memberi keamanan bagi pengemudi serta penumpangnya.

       Keretakan pada ban disebabkan oleh getasnya karet, yang berarti ban tersebut sudah tidak layak pakai. Keretakan pada ban dapat menyebabkan pecah ban secara mendadak, dan itu sangat membahayakan Anda dan pengguna kendaraan lain.

Comments

Popular posts from this blog

Benefit wireless charging

Cara Periksa Magnetic Clutch atau Kopling Magnet

Lampu FOG (lampu kabut)