Sedan-sedan fleksibel



Satu dari sekian bakat alami yang dimiliki sedan adalah kemampuannya menghadirkan rasa nyaman. Ini bisa terjadi karena secara konstruksi sedan memang tidak didesain untuk mengangkut beban berat, sehingga rancang bangun bodinya bisa difokuskan pada kelembutan bantingan dan stabilitas.

Sedangkan dapur pacu berkapasitas 1.500 cc merupakan mesin dengan tingkat penggunaan paling luas di hampir semua jenis mobil yang dipasarkan di Indonesia. Sedan, MPV, hingga SUV, mencintainya karena unit ini bisa menghadirkan tenaga memadai namun tetap irit di soal bahan bakar.



Tak hanya itu, masih ada lagi poin plus yang diusung sedan di kelas ini. Mengingat harga barunya yang lebih murah dibanding sedan bermesin lebih besar, maka Anda pun tak terlalu terbebani untuk menebus mobkasnya.


Populasinya pun banyak. Hal ini berdampak positif karena selain ketersediaan suku cadang relatif terjamin, perawatan pun jadi mudah mengingat banyak mekanik yang memahami seluk beluk permasalahan teknisnya. Dan tak kalah penting, pilihan saat Anda berburu mencari unit dengan kondisi terbaik pun semakin luas.


Nah, berikut adalah daftar sedan 1.500 cc yang kami rekomendasikan.




1. Toyota Soluna


Tahun: 2000-2003


Mesin: 1.496 cc 4 silinder 16 valve, 95 dk


Harga: Rp 55-85 juta




(+): Varian banyak, kaki-kaki tangguh, irit bahan bakar


(-): Bantingan keras, gejala detonasi, interior sederhana




Toyota Soluna menjadi langkah awal bagi Toyota untuk berkutat di kelas Small Sedan.  Kenyataannya, karier yang diraihnya terhitung cemerlang dengan tingginya permintaan masyarakat akan Soluna.


Mesin 5E-FE yang disandangnya tidak begitu canggih, namun tangguh dan hemat bbm. Handling-nya pun menyenangkan meski dibayar dengan bantingan yang sedikit keras. Tambahan lagi, kaki-kakinya termasuk perkasa berhadapan dengan jalan berlubang. Tak heran perusahaan taksi menjadikan ia sebagai armadanya.




2. Honda City Type Z


Tahun: 2000-2003


Mesin: 1.493 cc 4 silinder VTEC, 110 dk


Harga: Rp 82-94 juta




(+): Katup variabel VTEC, suspensi empuk, kencang


(-): Intrusi suara di kabin, AC kurang dingin, tersendat di putaran rendah




City yang satu ini terkenal di kalangan speed goers  sebagai ‘bahan’ yang amat potensial. Tak lain karena mesin yang sudah dilengkapi mekanisme katup VTEC kebanggaan Honda.


Tidak hanya kencang, teknologi ini juga mampu menghindari City Type Z dari sifat mesin yang haus bahan bakar. Hanya saja, di putaran rendah mesinnya seperti tersendat-sendat karena memang karakternya kuat di putaran tinggi.


Walau sebatas facelift,  namun City generasi kedua ini memiliki tampilan yang lebih manis. Terutama karena lampu depan dan belakang sudah diganti dengan aura yang lebih clear.




3. Suzuki Baleno 1.5


Tahun: 2000-2002


Mesin: 1.493 cc 4 silinder, 105 dk


Harga: Rp 73-81 juta




(+): Layanan purnajual, eksterior, torsi putaran menengah 


(-): Suspensi kurang lembut, kabin kurang kedap




Generasi kedua Baleno di Indonesia sejatinya merupakan tindakan realistis Suzuki terhadap produknya. Mesin yang digunakan lebih kecil dari model sebelumnya yang memakai dapur pacu 1.600 cc, namun performa yang ia lakukan justru lebih membanggakan. Baleno 1.5 mampu berlari sama kencang tapi lebih hemat bbm dibanding pendahulunya.


Hanya saja, kenyamanannya kurang bisa diandalkan karena suspensinya yang keras. Belum lagi peredaman suara kabinnya agak mengecewakan.




4. Toyota Vios


Tahun: 2003-2005


Mesin: 1.496 cc 4 silinder VVT-i, 109 dk


Harga: Rp 99- 127 juta




(+): Kencang, irit, eksterior sporty,  harga stabil


(-): Interior kaku, bunyi sokbreker




Bisa dibilang Vios merupakan sedan yang paling lengkap. Mesin kencangnya semua orang sudah tahu. Apalagi efisiensinya, Vios terkenal irit mengkonsumsi bbm, meski titik optimal mesin baru tercapai dengan bensin beroktan 90 ke atas.


Eksteriornya pun menawan. Ia terlihat sporti, bahkan terlihat lebih menarik dibanding Vios generasi terakhir yang serba menggembung. Kian sempurna dengan image  Toyota yang membuat harga jualnya relatif stabil, bahkan cenderung tinggi.




5. Honda City i-DSI


Tahun: 2003-2005


Mesin: 1.493 cc 4 silinder i-DSI, 87 dk


Harga: Rp 115-125 juta




(+): Teknologi busi ganda per silinder, kabin mewah dan praktis, bagasi besar, stabil


(-): Tenaga, lemah di putaran tinggi




Di awal kelahirannya, City cukup menyita perhatian dengan teknologi i-DSI. Teknologi ini mensyaratkan 2 busi untuk setiap silinder. Hasilnya, proses pembakaran menjadi lebih baik dan konsumsi bbm semakin irit.


Kabinnya pun menawarkan kemewahan di atas rata-rata. Pengendaranya akan merasa seperti menunggang sedan dengan kelas di atasnya. Mulai pertengahan 2004, fiturnya semakin lengkap karena dilengkapi airbag  dan rem ABS.




6. Hyundai Accent Verna


Tahun: 2001


Mesin: 1.493 cc 4 silinder, 85 dk


Harga: Rp 52-53 juta




(+): Torsi di putaran rendah, daya tahan mesin


(-): Lemah di putaran tinggi, kabin biasa saja




Accent Verna di tahun ini memiliki 2 pilihan transmisi, manual dan otomatis. Namun harga bekas versi matik umumnya lebih murah dibanding yang manual.


Mesinnya enak di putaran rendah karena torsinya besar. Namun ia tidak cocok untuk berakselerasi karena putaran atasnya melempem.




7. Suzuki Baleno Next-G Facelift


Tahun: 2004-2006


Mesin: 1.493 cc 4 silinder VVT, 110 dk


Harga: Rp 93-113 juta




(+): Rem dilengkapi ABS dan EBD, mesin VVT, handling


(-): Desain eksterior tak lazim, tidak terlalu irit




Walau sudah mengalami facelift,  namun minat masyarakat terhadap Baleno Next-G tetap terasa lesu. Disinyalir akibat bentuk bodinya yang terasa kurang proporsional.


Namun Next-G mampu berbicara jika membahas fitur. Generasi Baleno ini sudah dilengkapi ABS dan EBD pada sistem remnya, membuat kemampuan berdeselerasinya semakin baik. Seperti Baleno 1.5, Next-G memiliki pengendalian yang menyenangkan sehingga aspek fun to drive  dapat diberikan pada pengemudi. 









Comments

Popular posts from this blog

Benefit wireless charging

Cara Periksa Magnetic Clutch atau Kopling Magnet

Lampu FOG (lampu kabut)