Mengenal Teknologi Hibrid
MOBIL HYBRID — Kenaikan harga BBM memang menjadi
satu hal yang tidak bisa dipungkiri terus terjadi. Seperti diketahui
Bahan Bakar Minyak merupakan hasil dari sumber daya alam yang tidak bisa
diperbaharui. Permasalahan inilah salah satu yang mendasari lahirnya teknologi Hybrid.
Menggantikan BBM 100 persen dengan sumber lain sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor memang masih belum efektif bisa diterapkan. Karena
itulah Teknologi Hybrid diterapkan. Teknologi Hybrid pada dasarnya menggunakan bahan bakar minyak dan listrik secara bersamaan.
Mobil hybrid bekerja secara komplementer dengan dua
buah sumber tenaga yaitu BBM dan listrik. Dengan menggabungkan dua
sumber tenaga tersebut konsumsi BBM akan dapat dihemat. Saat gas
ditekan, mobil masih bisa melaju dengan motor listriknya hingga 50 km
per jam. Mesin bensin baru akan bekerja jika mobil berada di atas
kecepatan 50 km/jam atau ketika baterai mobil tersedot habis.
Salah satu yang sudah menerapkan teknologi Hybrid
pada mobil komersial adalah Toyota dengan Toyota Prius. Berdasarkan test
drive Toyota Prius di jalanan Jakarta, Toyota Prius, mendapatkan angka
konsumsi bahan bakar yang sangat irit yaitu 1 liter untuk 22 kilometer.
Efisiensi bahan bakar yang dihasilkan Toyota Prius membuat pengendara
mobil ini tidak akan khawatir dengan kenaikan harga BBM yang terus
meningkat. Namun sayangnya harga mobil hybrid ini masih lumayan tinggi
untuk konsumen kelas menengah ke bawah.
Cara Kerja Mobil Hybrid
1. Saat Mobil Berhenti
Pada saat mobil hybrid berhenti yang bekerja adalah mesin bahan bakar, sedangkan generator, dan motor listrik tidak bekerja. Pada saat energi listrik di baterai mulai menipis dan kendaraan sedang berhenti, mesin bahan bakar akan menyala sejenak untuk sedikit mengisi baterai.
Mesin bahan bakar memutar generator sehingga generator dapat menghasilkan energi listrik untuk mengisi ulang baterai. Bila kondisi EV (Electric Vehicle) Mode yang terdapat pada mobil hybrid maka mobil hanya digerakkan oleh motor listrik saja (maksimum sejauh 1km jika baterai dalam kondisi penuh) dan kecepatan maksimum 45 km/jam.
Pada saat mobil hybrid berhenti yang bekerja adalah mesin bahan bakar, sedangkan generator, dan motor listrik tidak bekerja. Pada saat energi listrik di baterai mulai menipis dan kendaraan sedang berhenti, mesin bahan bakar akan menyala sejenak untuk sedikit mengisi baterai.
Mesin bahan bakar memutar generator sehingga generator dapat menghasilkan energi listrik untuk mengisi ulang baterai. Bila kondisi EV (Electric Vehicle) Mode yang terdapat pada mobil hybrid maka mobil hanya digerakkan oleh motor listrik saja (maksimum sejauh 1km jika baterai dalam kondisi penuh) dan kecepatan maksimum 45 km/jam.
2. Saat Kendaraan Mulai Bergerak dari Berhenti
Saat keadaan ini motor listrik menggerakkan mobil, sementara mesin bahan bakar tidak bekerja. Baterai memberikan energi listrik kepada motor listrik, motor listrik menggerakkan roda mobil.
Saat keadaan ini motor listrik menggerakkan mobil, sementara mesin bahan bakar tidak bekerja. Baterai memberikan energi listrik kepada motor listrik, motor listrik menggerakkan roda mobil.
3. Kondisi Kecepatan Rendah Konstan
Motor listrik sebagai penggerak utama sementara mesin bahan bakar hanya sekali-sekali saja membantu. Baterai memberikan energi listrik kepada motor listrik, motor listrik menggerakkan roda mobil dan mesin bahan bakar terkadang membantu menggerakkan roda mobil.
Motor listrik sebagai penggerak utama sementara mesin bahan bakar hanya sekali-sekali saja membantu. Baterai memberikan energi listrik kepada motor listrik, motor listrik menggerakkan roda mobil dan mesin bahan bakar terkadang membantu menggerakkan roda mobil.
4. Kondisi Akselerasi
Motor listrik dan mesin bahan bakar secara bersamaan bekerja untuk menghasilkan tenaga gabungan yang besar. Baterai memberikan energi listrik kepada motor listrik untuk menggerakkan roda mobil begitu juga secara bersamaan mesin bahan bakar juga menggerakkan roda mobil.
Motor listrik dan mesin bahan bakar secara bersamaan bekerja untuk menghasilkan tenaga gabungan yang besar. Baterai memberikan energi listrik kepada motor listrik untuk menggerakkan roda mobil begitu juga secara bersamaan mesin bahan bakar juga menggerakkan roda mobil.
5. Kondisi Kecepatan Tinggi Konstan
Mesin bahan bakar bekerja penuh karena sebagai penggerak utama sementara motor listrik hanya sekali-sekali saja membantu. Mesin bahan bakar menggerakkan roda, baterai terkadang memberikan energi listrik kepada motor listrik yang terkadang membantu mesin bahan bakar menggerakkan roda mobil.
Mesin bahan bakar bekerja penuh karena sebagai penggerak utama sementara motor listrik hanya sekali-sekali saja membantu. Mesin bahan bakar menggerakkan roda, baterai terkadang memberikan energi listrik kepada motor listrik yang terkadang membantu mesin bahan bakar menggerakkan roda mobil.
6. Kondisi Deselerasi
Motor listrik dalam kondisi mengisi ulang baterai sehingga sebagai generator kedua fungsinya sementara mesin bahan bakar berhenti bekerja. Roda mobil memutar motor listrik yang berubah fungsi sebagai generator kedua untuk menghasilkan energi listrik untuk mengisi ulang baterai.
Motor listrik dalam kondisi mengisi ulang baterai sehingga sebagai generator kedua fungsinya sementara mesin bahan bakar berhenti bekerja. Roda mobil memutar motor listrik yang berubah fungsi sebagai generator kedua untuk menghasilkan energi listrik untuk mengisi ulang baterai.
Jika teknologi Hybrid sudah bisa diimplementasikan
pada kebanyakan mobil, tentu akan banyak sekali penghematan BBM yang
dihasilkan. Selain itu dengan teknologi Hybrid pencemaran lingkungan
yang dihasilkan oleh gas buang mobil BBM akan berkurang banyak, sehingga
ramah terhadap lingkungan.
Sumber:
http://www.liektoyota.com/?p=5643
Comments
Post a Comment