Komponen Motor Stater dan Fungsinya
Motor starter adalah suatu komponen dalam sistem starter mobil yang
berfungsi untuk mengubah energi listrik dari baterai (aki) menjadi
energi gerak (mekanik) putar yang akan digunakan untuk memutar fly wheel
pertama kali, yang dibutuhkan mesin tersebut untuk hidup atau melakukan
siklus kerjanya. Berikut ini komponen komponen dari motor starter :
1. Solenoid/Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet (magnetic switch) atau disebut juga dengan solenoid ini digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari ring gear flywheel,
sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor
starter melalui teminal utama (terminal 30 dan C). Di dalam saklar
magnet terdapat dua kumparan, yaitu:
a. Pull In Coil merupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga gear pinion berhubungan dengan fly wheel.
a. Pull In Coil merupakan suatu kumparan yang apabila dialiri arus listrik menimbulkan medan magnet yang berfungsi untuk mendorong plunyer sehingga gear pinion berhubungan dengan fly wheel.
b. Hold In Coil
merupakan suatu kumparan yang bila dialiri arus listrik menimbulkan
medan magnet yang berfungsi untuk menahan plunyer sehingga
mempertahankan gear pinion dengan fly wheel tetap berkaitan.
Bagian-Bagian Solenoid (Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id) |
2. Armature (Rotor) dan Shaft (Poros)
Armature terdiri dari sebatang besi yang berbentuk silindris dan diberi slot-slot, poros, komutator serta kumparan armature.
Armatur berfungsi untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik
(gerak), dalam bentuk gerak putar. Armatur terkadang juga disebut dengan
angker.
Armatur (Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id) |
3. Yoke dan Pole Core
Yoke dibuat dari logam yang berbentuk silinder dan berfungsi sebagai tempat pole core yang diikat dengan sekrup. Pole core berfungsi sebagai penopang field coil dan memperkuat medan magnet yang ditimbulkan oleh field coil.
4. Field Coil (Kumparan Medan)
Kumparan medan atau yang biasa disebut dengan field coil dibuat dari lempengan tembaga, dengan maksud dapat memungkinkan mengalirnya arus listrik yang cukup kuat/besar. Field coil ini berfungsi untuk membangkit medan magnet.
Field Coid (Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id) |
5. Brush (Sikat) dan Brush Holder (Pemegang Sikat)
Brush atau sikat terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan atau menyalurkan arus listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator. Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi dua:
a. Dua buah brush disebut dengan brush positif yang digunakan untuk menghubungkan arus dari field coil ke armatur dan brush.
b. Dua buah brush lainnya disebut dengan brush negatif yang digunakan untuk menghubungkan arus dari armatur ke massa.
Brush dan Brush Holder (Sumber: m-edukasi.kemdikbud.go.id) |
6. Armature Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari perkaitan dengan ring gear pada roda gila (fly wheel).
7. Drive Lever/Shift Fork (Tuas Penggerak)
Drive lever meneruskan gerakan dari plunyer solenoid untuk menggerakkan
roda gigi pinion. Drive lever berfungsi untuk mendorong/menghubungkan
pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan ring gear pada fly wheel, serta melepas perkaitan pinion gear dengan ring gear pada fly wheel.
8. Kopling Starter/Starter Clutch (Overrunning Clutch)
Kopling starter berfungsi untuk meneruskan momen putar armatur shaft kepada fly wheel melalui roda gigi pinion, sehingga fly wheel dapat ikut berputar. Kopling starter juga berfungsi sebagai pengaman dari armature
coil (mengecah kerusakan starter) bilamana putaran mesin yang tinggi
cenderung memutarkan balik pinion gear. Kopling starter akan melepaskan
dengan sendirinya bila putaran fly wheel (putaran mesin) lebih besar daripada putaran gear pinion (putaran starter).
Kopling Starter |
Gigi pinion dan ring gear meneruskan daya putar starter ke mesin. helical
spline mengubah daya putar dai motor ke tuas pinion dan menyebabkan
perkaiatan dan pelepasan gigi pinion dengan ring gear lebih lembut.
Gigi Pinion Gear dan Helical Spline |
10. Reduction Gear (*Tipe Reduksi)
Reduction gear berfungsi meneruskan daya putar motor ke gigi pinion dan
meningkatkan torsi/momen putar dengan mengurangi putaran motor. Daya
yang dihasilkan berasio 1/3 sampai 1/4. Reduction gear biasanya
dilengkapi dengan built-in overrunning clutch (kopling starter yang menjadi kesatuan unit). Reduction gear terdiri dari tiga gigi, yaitu drive gear, idle gear, dan clutch gear.
Reduction Gear |
11. Planetari Gear (*Tipe Planetari)
Unit planetari gear pada motor starter tipe planetari berfungsi sebagai
gigi pengreduksi, di mana meneruskan daya putaran dari armatur ke ring
gear untuk memutarkan engkol mesin. Planetari gear juga berfungsi
mereduksi putaran starter untuk meningkatkan momen putar/torsi.
Comments
Post a Comment