Persiapan Mengemudi di Kala Hujan
Persiapan Mengemudi di Kala Hujan
Seperti kita ketahui bersama bahwa
pada bulan oktober sampai April di Indonesia mengalami musim hujan. Pada bulan
tertentu dari musim tersebut, hampir tiap hari terjadi hujan. Mengemudi di
kala musim hujan membutuhkan persiapan khusus. Apa saja yang yang perlu
disiapkan, simak hal-hal berikut ini :
1. Periksa kondisi keausan ban
Pada setiap ban terdapat alur /
kembangan ban. Alur ini pada saat hujan berfungsi untuk menyibak genangan
air sehingga ban bisa menapak dengan baik pada permukaan aspal. Keausan ban
dapat kita ukur dengan mengukur kedalaman alur pada tempat yang telah
ditentukan. Secara umum terdapat ukuran minimal TWI (tyre wear
indikator). Untuk detailnya bisa dilihat dari masing masing ban. Apabila ban
sudah gundul, maka alur ban ini sudah hilang sehingga sulit untuk membuang air
dan fenomena hidroplaning ( ban cenderung mengambang di permukaan air)
dapat terjadi.
2. Periksa tekanan ban
Tekanan ban normal secara umum antara
28 - 32 psi. Tekanan ban ini berpengaruh terhadap kontak ban dengan jalan.
Apabila tekanan ban rendah, maka ban akan cenderung cekung dan
permukaan kontak ban dengan jalan semakin besar. Apabila kondisi aspal
tergenang air maka ban akan sulit membuang air dan hal ini sangat berbahaya.
Untuk itu pastikan tekanan ban dalam kondisi standar.
3. Periksa kerja sistem wiper
Sistem wiper berfungsi untuk menyeka
dan membersihkan kaca dari debu dan air. Pada saat kondisi hujan maka banyak
air dan kotoran yang menempel pada kaca. Hal ini akan mengganggu pandangan
pengemudi terhadap kondisi jalan dan sekitar. Selain kerja wiper, yang harus
kita periksa adalah wiper (wiper blade) dalam keadaan baik. Hal ini dapat
kita cek dengan melihat secara visual seperti karet tidak sobek, dan
dapat menyapu kaca dengan bersih. Dengan memastikan kerja wiper berfungsi
normal maka kita bisa membersihkan kaca depan setiap saat.
4. Periksa kerja washer
Sistem washer berfungsi untuk
membersihkan kaca dari debu dan sejenisnya. Washer berisi cairan yang ditampung
dalam suatu wadah ( reservoir ). Apabila cairan ini kosong, dan switch
washer diaktifkan maka air tidak akan menyemprot ke kaca. Yang perlu diperiksa
antara lain jumlah cairan washer, kondisi selang tidak bocor dan nozel tidak
tersumbat. Apabila ditemukan cairan washer kurang, kita bisa
menambah dengan cairan khusus washer. Usahakan yang mengandung sedikit deterjen
sehingga tidak menimbulkan busa.
5. Periksa karet pintu dan
karet kaca
Karet pintu berfungsi sebagai perapat
dan peredam. Selain untuk mencegah udara masuk, menangkal suara dari luar ,
karet pintu juga berfungsi untuk mencegah agar air tidak masuk kabin pada saat
hujan turun. Apabila kondisi karet pintu sudah berubah bentuk,
permukaaannya berubah dan sobek maka perlu untuk segera dilakukan penggantian,
sehingga air tidak akan masuk ke kabin kendaraan saat terjadi hujan.
6. Sedia payung
Seperti kata pepatah sedia payung
sebelum hujan, maka hal ini dirasa perlu disiapkan untuk pengemudi mobil di
kala musim hujan. Terkadang ketika sedang jalan kita mempunyai keinginan untuk
berhenti dan keluar dari mobil. Misalkan ambil uang di ATM, membeli
sesuatu dan lain hal tetapi kondisinya masih hujan, maka payung ini yang akan
melindungi kita dari air hujan sehingga pakaian tidak basah.
7. Periksa karet lumpur
Karet lumpur ini berfungsi untuk
menahan percikan air dari roda agar tidak menyebar ke mana-mana. Hal ini
penting kita cek pada waktu musim hujan. Pastikan karet lumpur dalam kondisi
terpasang dengan baik, kondisi tidak sobek maupun lepas/ hilang.
8. Periksa kondisi body kendaraan
dari kemungkinan keropos
Kondisi body yang berkarat, dalam
jangka waktu tertentu akan membesar dan menimbulkan lubang. Apabila hal ini
terjadi, maka dapat dimungkinkan air hujan akan masuk ke dalam kabin. Selain
menjadi basah, hal ini tentunya akan merusak bagian interior kendaraan. Untuk
itu penting untuk memeriksa bagian dari kendaraan dari kemungkinan berkarat
atau keropos.
Baca Juga
Comments
Post a Comment