Mengenal wireless charging
Bagi sebagian orang, mungkin judul diatas terlihat seperti sesuatu
yang tidak mungkin atau bisa jadi hal ini merupakan teknologi baru.
Selama ini kita mengenal wire charging yaitu suatu proses perpindahan
listrik dari sumber tenaga listrik ke suatu komponen lain dengan
perantara sebuah kabel listrik (penghantar). Sebagai contoh adalah saat
kita mencharge baterai ponsel, smartphone, laptop dan sebagainya.
Saat ini sudah dikembangkan teknologi tentang wireless charging.
Dengan teknologi wireless charging perpindahan tenaga listrik dari
sumber listrik ke baterai secara wireless atau tanpa perantara kabel
penghantar. Hal tersebut dimungkinkan, dengan adanya teknologi Qi. Qi
berasal dari bahasa Cina yang mempunyai arti “natural energy/ energy
alami”. Teknologi Qi adalah standar teknologi yang dikembangkan oleh
Wireless Power Consortium (WPC) yaitu kelompok produsen terkemuka di
berbagai industri yang memahami potensi yang belum dimanfaatkan
pengisian nirkabel. Anggota WPC terdiri dari para pemimpin pembuat
ponsel, peralatan elektronik , baterai, semikonduktor, teknologi listrik
nirkabel dan infrastruktur seperti operator nirkabel, furniture dan
suku cadang otomotif. Teknologi Qi mengembangkan transfer induksi tenaga
listrik (wireless) dengan jarak maksimal 4 cm.
Untuk memudahkan pemahaman tentang wireless charging, dapat
dianalogikan seperti pada koneksi bluetooth, dimana suatu data
dipindahkan secara wireless antar device setelah kedua perangkat
dikoneksikan. Begitu pula untuk teknologi Qi ini, transfer induksi
tenaga listrik (wireless) dari sumber potensial dengan perangkat
dimungkinkan pada jarak maksimal 4 cm.Hal ini melalui proses yang
disebut dengan induksi magnetik. Agar dapat terjadi induksi magnetik,
dibutuhkan dua buah kumparan,yaitu kumparan pemancar dan kumparan
penerima. Arus bolak-balik dalam kumparan pemancar akan menghasilkan
medan magnet yang menginduksi tegangan dalam kumparan penerima. Tegangan
ini kemudian diatur agar dapat digunakan untuk sumber daya perangkat
mobile atau mengisi baterai.
Seperti halnya transmisi data nirkabel melalui bluetooth yang saat
ini telah diterima dan digunakan secara luas, Wireless charging Qi
sebagai standar pengisian direkomendasikan nirkabel untuk mobil. Adalah
Komite CE4A (Consumer Electronics for Automotive)yang meliputi Audi,
BMW, Daimler, Porsche, dan Volkswagen, menetapkan bahwa Qi adalah yang
paling efektif, aman dan berguna standar. Beberapa tahun depan, hampir
80 persen dari produsen otomotif dunia akan menawarkan Qi dalam
setidaknya beberapa model mereka. Sebagai contoh, teknologi Qi telah
dipakai di mobil All New Alphard 2015 type tertentu. Semoga bermanfaat!
Comments
Post a Comment